DHA (docosahexaenoic acid) diperlukan bayi untuk mendukung tahap awal perkembangannya. Yuk, pahami dan cari tahu kebutuhan DHA bayi beserta manfaatnya, Bun.
Kebutuhan DHA Bayi Berdasarkan Usia
Baik si Kecil masih minum ASI maupun yang sudah mengonsumsi makanan padat, ia perlu mendapatkan 70 mg sampai 100 mg DHA per hari.
Jumlah asupan ini direkomendasikan oleh ahli kesehatan di seluruh dunia, terutama untuk bayi yang baru lahir hingga usianya 24 bulan.
Apa Manfaat DHA untuk Bayi?
DHA tak hanya dapat mendukung perkembangan otak si Kecil, tapi juga dapat meningkatkan fleksibilitas mentalnya. Agar lebih paham, berikut adalah beberapa manfaatnya:
1. Mendukung Perkembangan Otak Bayi
Penyerapan tertinggi DHA di otak bayi terjadi selama masa kehamilan trimester ketiga dan setelah lahir hingga usia bayi 2 tahun, Bun. Otak si kecil pun akan tumbuh dengan amat cepat.
Inilah masa krusial ketika nutrisi yang diserap bayi menjadi sangat penting untuk tahap perkembangan si Kecil yang lebih sehat seiring pertumbuhannya.
2. Meningkatkan Perkembangan Kognitif
Kebutuhan DHA bayi juga berperan penting dalam meningkatkan perkembangan kognitifnya. Menurut sebuah penelitian, DHA bermanfaat bagi si Kecil dalam memproses informasi lebih cepat.
Baca Juga: 10 Manfaat Omega 3 & 6 untuk Tumbuh Kembang Bayi
3. Mendukung Kesehatan Imun pada Bayi
Menurut penelitian, asupan DHA yang cukup pada si Kecil sejak bayi dapat membantu mendukung sistem kekebalan tubuhnya yang sedang berkembang pesat.
4. Melindungi dan Mengembangkan Penglihatan Si Kecil
DHA dapat mendukung kemampuan bayi untuk melihat, karena asam lemak ini merupakan struktur utama dalam retina mata.
Retina bekerja dengan cara menerima dan mengatur informasi visual yang dikirimkan ke otak lewat sinyal. Inilah yang memungkinkan manusia untuk memproses berbagai hal yang dilihatnya.
5. Meningkatkan Fleksibilitas Mental
Kebutuhan DHA si Kecil juga dapat berdampak pada kemampuan adaptasi, fleksibilitas mental, serta perkembangan kognitif si Kecil.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan ADHD, yaitu gangguan saraf yang menyebabkan seseorang sulit fokus, hiperaktif, dan impulsif, umumnya memiliki kadar DHA yang lebih rendah.
Karena itu, asupan DHA yang tepat dapat membantu meningkatkan aliran darah agar otak mampu mengerjakan tugas-tugas mental dan mengembalikan fokus anak di masa depan.
Baca Juga: 8 Manfaat Ikan Kembung untuk MPASI dan Ide Resepnya
Cara Penuhi Kebutuhan DHA Bayi
Selain dari menu MPASI hariannya, ada beberap cara lain yang perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan DHA si Kecil. Berikut beberapa di antaranya:
1. Lanjutkan Menyusui
ASI memenuhi semua energi dan nutrisi yang dibutuhkan bayi di bulan-bulan pertama, Bun. Itulah mengapa memastikan ia mendapatkan cukup ASI dapat membantu si Kecil mendapatkan DHA.
Namun, asupan DHA Bunda juga penting. Jika rendah, kadar DHA dalam ASI ikut berkurang, bahkan Bunda bisa mengalami defisiensi.
2. Berikan MPASI Kaya DHA & Omega-3
Kebutuhan bayi juga bisa didapatkan dari MPASI kaya omega-3, seperti ikan makarel, salmon, sarden, kaviar, atau kerang.
Selain itu, Bunda dapat memberikan minyak hati ikan kod, protein hewani dari daging hewan pemakan rumput, telur, serta produk susu seperti keju dan yogurt.
3. Suplementasi
Bagi bayi yang hanya mengonsumsi ASI, suplementasi DHA bergantung pada kadar omega-3 Bunda. Jika sudah mencukupi, bayi tak memerlukan suplemen tambahan.
Namun, jika DHA dari ASI dirasa kurang ideal, suplementasi dengan minyak ikan omega-3 berkualitas tinggi dalam bentuk trigliserida bisa dipertimbangkan.
Di samping itu, penting juga bagi Bunda untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memberikan suplementasi pada bayi.
Itulah informasi soal kebutuhan DHA bayi yang perlu Bunda ketahui. Yuk, berikan asupan DHA yang tepat untuk si Kecil dari bayi demi mendukung proses tumbuh kembangnya yang baik.
Bunda juga bisa, lho, unduh Resep & Panduan MPASI dari SGM untuk dapatkan panduan pemberian MPASI selengkapnya untuk bayi di setiap bulan!